Laporan Proyek Machine Learning - Azhar Rizki Zulma

Overview

Laporan Proyek Machine Learning - Azhar Rizki Zulma

Project Overview

Domain proyek yang dipilih dalam proyek machine learning ini adalah mengenai hiburan dengan judul proyek "Movie Recommendation System".

Latar Belakang

Hiburan merupakan kebutuhan terbelakang manusia, mengapa demikian? Karena hiburan bukanlah sebuah kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi oleh setiap manusia, begitulah pikir orang terdahulu. Seiring berjalannya waktu orang-orang mulai menganggap hiburan merupakan sebuah kebutuhan yang wajib dipenuhi oleh setiap orang. Terutama semenjak memasuki abad 21, di mana terjadi perkembangan yang pesat pada dunia hiburan. Khususnya pada dunia pertelevisian dan film. Dari era televisi hitam putih, hingga menginjak ke era warna-warni. Bahkan mulai bermunculan televisi hologram dan layanan streaming yang disesuaikan dengan kesukaan pengguna. Penggunaan layanan streaming saat ini meningkat cukup pesat. Dan baru-baru ini pun semakin meningkat akibat pandemi yang berkepanjangan ini.

Dari latar belakang itulah penulis mengambil topik ini sebagai domain proyek machine learning yang penulis kerjakan. Selain dari latar belakang diatas, tujuan lain dibuatnya proyek machine learning ini ialah membuat sebuah model untuk proyek aplikasi yang sedang penulis kembangkan. Diharapkan model ini nantinya akan berguna pada aplikasi yang penulis kembangkan dan mendapatkan hasil keluaran berupa aplikasi yang berkualitas sesuai dengan yang penulis harapkan.

Business Understanding

Sistem rekomendasi adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk memberikan rekomendasi dalam membuat suatu keputusan yang diinginkan pengguna. Untuk meningkatkan user experience dalam menemukan judul film yang menarik dan yang sesuai dengan yang pengguna inginkan, maka sistem rekomendasi adalah pilihan yang tepat untuk diterapkan. Dengan adanya sistem rekomendasi, user experience tentu akan lebih baik karena pengguna bisa mendapatkan rekomendasi judul film yang ingin diharapkan.

Problem Statement

Berdasarkan pada latar belakang di atas, permasalahan yang dapat diselesaikan pada proyek ini adalah sebagai berikut:

  • Bagaimana cara melakukan pengolahan data yang baik sehingga dapat digunakan untuk membuat model sistem rekomendasi yang baik?
  • Bagaimana cara membangun model machine learning untuk merekomendasikan sebuah film yang mungkin disukai pengguna?

Goal

Tujuan dibuatnya proyek ini adalah sebagai berikut:

  • Melakukan pengolahan data yang baik agar dapat digunakan dalam membangun model sistem rekomendasi yang baik.
  • Membangun model machine learning untuk merekomendasikan sebuah film yang kemungkinan disukai pengguna.

Solution

Untuk menyelesaikan masalah ini, penulis akan menggunakan 2 solusi algoritma yaitu content-based filtering dan collaborative filtering. Berikut adalah penjelasan teknik-teknik yang akan digunakan untuk masalah ini:

  • Content-Based Filtering merupakan cara untuk memberi rekomendasi bedasarkan genre atau fitur pada item yang disukai oleh pengguna. Content-based filtering mempelajari profil minat pengguna baru berdasarkan data dari objek yang telah dinilai pengguna.
  • Collaborative Filtering merupakan cara untuk memberi rekomendasi bedasarkan penilaian komunitas pengguna atau biasa disebut dengan rating. Collaborative filtering tidak memerlukan atribut untuk setiap itemnya seperti pada sistem berbasis konten.

Data Understanding

  • Informasi Dataset
    Dataset yang digunakan pada proyek ini yaitu dataset film lengkap dengan genre dan rating, informasi lebih lanjut mengenai dataset tersebut dapat lihat pada tabel berikut:

    Jenis Keterangan
    Sumber Dataset: Kaggle
    Dataset Owner Sunil Gautam
    Lisensi -
    Kategori Movies & TV Shows
    Usability 5.3
    Jenis dan Ukuran Berkas ZIP (3.3 MB)
    Jumlah File Dataset 4 File (CSV)


    Berikut ini file dataset

    • links.csv
    • ratings.csv
    • movies.csv
    • tags.csv

    Pada proyek ini penulis hanya menggunakan 2 file dataset yaitu:

    1. movies.csv
      Jumlah Data 9742, dan memiliki 3 kolom
      Untuk penjelasan mengenai variabel-variabel pada dataset dapat dilihat pada poin-poin berikut ini:

      • movieId: ID dari film
        movieId memiliki 9742 data unik.
      • title: Judul dari film
        title memiliki 9737 data unik.
      • genres: Genre dari film
        genres memiliki 951 data unik.
    2. ratings.csv
      Jumlah Data 100836, dan memiliki 4 kolom
      Untuk penjelasan mengenai variabel-variabel pada dataset dapat dilihat pada poin-poin berikut ini:

      • userId: ID pengguna pemberi rating
        userId memiliki 610 data unik.
      • movieId: ID film yang di rating
        movieId memiliki 9724 data unik.
      • rating: Rating dari film
        rating memiliki 10 data unik. dengan range 0 - 5 dan skala 0.5
      • timestamp = Waktu rating terekam
        timestamp memiliki 85043 data unik.
  • Sebaran atau Distribusi Data pada Fitur yang Digunakan

    Berikut merupakan visualisasi data yang menunjukkan sebaran/distribusi data pada beberapa variabel yang akan penulis gunakan nanti:

    Distribusi tahun rilis film:

    Distribusi Tahun Rilis

    Dapat dilihat pada grafik di atas rata-rata rilis sebuah film berkisar antara tahun 1990-2000 ke atas, distribusi terbanyak terjadi di atas tahun 2000, di mana distribusi film cenderung mengalami kenaikan secara signifikan setiap berjalannya waktu.

    Distribusi total jumlah genre:

    Distribusi Genre

    Terlihat pada gambar di atas ada 20 kategori atau genre di dalam data ini. genre Drama yang paling banyak dan diikuti oleh genre Comedy lalu ada beberapa film yang tidak memiliki genre no genres listed

    10 film yang memiliki rating tertinggi:

    Top Rating

    Terlihat pada grafik, bahwa film yang memiliki rating tertinggi adalah Forrest Gump yang rilis pada tahun 1994

Data Preparation

Data preparation diperlukan untuk mempersiapkan data agar ketika nanti dilakukan proses pengembangan model diharapkan akurasi model akan semakin baik dan meminimalisir terjadinya bias pada data. Berikut ini merupakan tahapan-tahapan dalam melakukan pra-pemrosesan data:

  • Melakukan Penanganan Missing Value
    Penanganan yang penulis lakukan pada missing value yaitu dengan melakukan drop data. Tetapi karena dataset yang digunakan cukup bersih, missing value hanya terdapat ketika proses penggabungan dataset.

  • Melakukan Sorting Data Rating berdasarkan ID Pengguna
    Melakukan pengurutan data rating berdasarkan ID Pengguna agar mempermudah dalam melakukan penghapusan data duplikat nantinya.

  • Menghapus Data Duplikat
    Melakukan penghapusan data duplikat agar tidak terjadi bias pada data nantinya.

  • Melakukan penggabungan Data
    Melakukan penggabungan data yang sudah diolah sebelumnya untuk membangun model. lalu menghapus data yang memiliki missing value pada variabel genre dan melihat jumlah data setelah digabungkan, terlihat data memiliki 100830 baris dengan 5 kolom.

  • Melakukan Normalisasi Nilai Rating
    Untuk menghasilkan rekomendasi yang sesuai dan akurat maka pada tahap ini diperlukan sebuah normalisasi pada data nilai rating dengan menggunakan formula MinMax pada data rating sebelum memasuki tahap modelling.

  • Melakukan Splitting Dataset
    Untuk melatih model maka penulis perlu melakukan pembagian dataset latih dan juga dataset validasi, untuk dataset latih penulis berikan 80% dari total keseluruhan jumlah data sedangkan dataset validasi sebesar 20% dari keseluruhan data. Hal ini diperlukan untuk pengembangan pada model Collaborative Filtering nantinya.

Modeling and Result

Pada proyek ini, Proses modeling dalam proyek ini menggunakan metode Neural Network dan Cosine Similarity. Model Deep Learning akan penulis gunakan untuk Sistem Rekomendasi berbasis Collaborative Filtering yang mana model ini akan menghasilkan rekomendasi untuk satu pengguna. Cosine Similarity akan penulis gunakan untuk Sistem Rekomendasi berbasis Content-Based Filtering yang akan menghitung kemiripan antara satu film dengan lainnya berdasarkan fitur yang terdapat pada satu film. Berikut penjelasan tahapannya:

Content Based Filtering

Pada modeling Content Based Filtering, langkah pertama yang dilakukan ialah penulis menggunakan TF-IDF Vectorizer untuk menemukan representasi fitur penting dari setiap genre film. Fungsi yang penulis gunakan adalah tfidfvectorizer() dari library sklearn. Selanjutnya penulis melakukan fit dan transformasi ke dalam bentuk matriks. Keluarannya adalah matriks berukuran (9737, 23). Nilai 9737 merupakan ukuran data dan 23 merupakan matriks genre film.

Untuk menghitung derajat kesamaan (similarity degree) antar movie, penulis menggunakan teknik cosine similarity dengan fungsi cosine_similarity dari library sklearn. Berikut dibawah ini adalah rumusnya:

Rumus Cosine Similarity

Langkah selanjutnya yaitu menggunakan argpartition untuk mengambil sejumlah nilai k tertinggi dari similarity data kemudian mengambil data dari bobot (tingkat kesamaan) tertinggi ke terendah. Kemudian menguji akurasi dari sistem rekomendasi ini untuk menemukan rekomendasi movies yang mirip dari film yang ingin dicari.

  • Kelebihan

    • Semakin banyak informasi yang diberikan pengguna, semakin baik akurasi sistem rekomendasi.
  • Kekurangan

    • Hanya dapat digunakan untuk fitur yang sesuai, seperti film, dan buku.
    • Tidak mampu menentukan profil dari user baru.

Berikut ini adalah konten yang dijadikan referensi untuk menentukan 10 rekomendasi film tertinggi yang memiliki kesamaan genre yang sama:

Content Based Filtering Data Uji

Terlihat pada tabel diatas bahwasannya saya akan menguji coba model berdasarkan judul film "Daddy Day Care (2003)" dengan genre Children & Comedy.

Berikut ini adalah hasil rekomendasi tertinggi dari model Content Based Filtering berdasarkan referensi film diatas:

Content Based Filtering

Collaborative Filtering

Pada modeling Collaborative Filtering penulis menggunakan data hasil gabungan dari dua datasets yaitu movies.csv & ratings.csv. Langkah pertama adalah melakukan encode data userId & movieId setelah di encode lakukan mapping ke dalam data yang digunakan dan juga mengubah nilai rating menjadi float. Selanjutnya ialah membagi data untuk training sebesar 80% dan validasi sebesar 20%.

Lakukan proses embedding terhadap data film dan pengguna. Lalu lakukan operasi perkalian dot product antara embedding pengguna dan film. Selain itu, penulis juga menambahkan bias untuk setiap pengguna dan film. Skor kecocokan ditetapkan dalam skala [0,1] dengan fungsi aktivasi sigmoid. Untuk mendapatkan rekomendasi film, penulis mengambil sampel user secara acak dan mendefinisikan variabel movie_not_watched yang merupakan daftar film yang belum pernah ditonton oleh pengguna.

  • Kelebihan

    • Tidak memerlukan atribut untuk setiap itemnya.
    • Dapat membuat rekomendasi tanpa harus selalu menggunakan dataset yang lengkap.
    • Unggul dari segi kecepatan dan skalabilitas.
    • Rekomendasi tetap akan berkerja dalam keadaan dimana konten sulit dianalisi sekalipun
  • Kekurangan

    • Membutuhkan parameter rating, sehingga jika ada item baru sistem tidak akan merekomendasikan item tersebut.

Berikut ini adalah hasil rekomendasi film tertinggi terhadap user 606:

Content Based Filtering

Evaluation

Evaluasi yang akan penulis lakukan disini yaitu evaluasi dengan Mean Absolute Error (MAE) dan Root Mean Squared Error (RMSE) pada Collaborative Filtering dan Precision Content Based Filtering

Content Based Filtering

Pada evaluasi model ini penulis menggunakan metrik precision content based filtering untuk menghitung precision model sistem telah dibuat sebelumnya. Berikut ini adalah hasil analisisnya:

Precision Metric Formula:

Precision Formula

Precision Metric Test:

Precision Content Based Filtering

Langkah pertama adalah melakukan pengecekan data film berdasarkan title. Dapat dilihat bahwa judul film Outbreak (1995) memiliki 4 genre yaitu Action, Drama, Sci-Fi, dan Thriller. Lalu dari hasil rekomendasi di atas, diketahui bahwa Outbreak (1995) memiliki 4 genre. Dari 10 item yang direkomendasikan, 8 item memiliki kategori 4 genre yang sama (similar). Artinya, precision sistem kita sebesar 8/10 atau sebesar 80%.

Collaborative Filtering

Mean Absolute Error (MAE) Root Mean Squared Error (RMSE)
Mengukur besarnya rata-rata kesalahan dalam serangkaian prediksi yang sudah dilatih kepada data yang akan dites, tanpa mempertimbangkan arahnya. Semakin rendah nilai MAE (Mean Absolute Error) maka semakin baik dan akurat model yang dibuat. Adalah aturan penilaian kuadrat yang juga mengukur besarnya rata-rata kesalahan. Sama seperti MAE, semakin rendahnya nilai root mean square error juga menandakan semakin baik model tersebut dalam melakukan prediksi.
Formula Mean Absolute Error (MAE) Formula Root Mean Squared Error (RMSE)
MAE RMSE
Visualisasi Mean Absolute Error (MAE) Visualisasi Root Mean Squared Error (RMSE)
Plot MAE Plot RMSE
Berdasarkan hasil fitting nilai konvergen metrik MAE berada sedikit dibawah 0.135 untuk training dan sedikit diatas 0.1450 untuk validasi. Berdasarkan hasil fitting nilai konvergen metrik RMSE berada sedikit diatas 0.170 untuk training dan sedikit dibawah 0.190 untuk validasi.

Untuk menghasilkan nilai yang konvergen proses fitting memerlukan 15 epoch. Dari hasil perhitungan kedua metrik diatas dapat disimpulkan bahwa model ini memiliki tingkat eror di bawah 20%.

Owner
Azhar Rizki Zulma
📈Data Scientist ⚡Developer 🛒Publisher
Azhar Rizki Zulma
XGBoost-Ray is a distributed backend for XGBoost, built on top of distributed computing framework Ray.

XGBoost-Ray is a distributed backend for XGBoost, built on top of distributed computing framework Ray.

92 Dec 14, 2022
InfiniteBoost: building infinite ensembles with gradient descent

InfiniteBoost Code for a paper InfiniteBoost: building infinite ensembles with gradient descent (arXiv:1706.01109). A. Rogozhnikov, T. Likhomanenko De

Alex Rogozhnikov 183 Jan 03, 2023
A repository for collating all the resources such as articles, blogs, papers, and books related to Bayesian Statistics.

A repository for collating all the resources such as articles, blogs, papers, and books related to Bayesian Statistics.

Aayush Malik 80 Dec 12, 2022
SIMD-accelerated bitwise hamming distance Python module for hexidecimal strings

hexhamming What does it do? This module performs a fast bitwise hamming distance of two hexadecimal strings. This looks like: DEADBEEF = 1101111010101

Michael Recachinas 12 Oct 14, 2022
Sleep stages are classified with the help of ML. We have used 4 different ML algorithms (SVM, KNN, RF, NN) to demonstrate them

Sleep stages are classified with the help of ML. We have used 4 different ML algorithms (SVM, KNN, RF, NN) to demonstrate them.

Anirudh Edpuganti 3 Apr 03, 2022
Add built-in support for quaternions to numpy

Quaternions in numpy This Python module adds a quaternion dtype to NumPy. The code was originally based on code by Martin Ling (which he wrote with he

Mike Boyle 531 Dec 28, 2022
neurodsp is a collection of approaches for applying digital signal processing to neural time series

neurodsp is a collection of approaches for applying digital signal processing to neural time series, including algorithms that have been proposed for the analysis of neural time series. It also inclu

NeuroDSP 224 Dec 02, 2022
A machine learning model for Covid case prediction

CovidcasePrediction A machine learning model for Covid case prediction Problem Statement Using regression algorithms we can able to track the active c

VijayAadhithya2019rit 1 Feb 02, 2022
Library for machine learning stacking generalization.

stacked_generalization Implemented machine learning *stacking technic[1]* as handy library in Python. Feature weighted linear stacking is also availab

114 Jul 19, 2022
Simple linear model implementations from scratch.

Hand Crafted Models Simple linear model implementations from scratch. Table of contents Overview Project Structure Getting started Citing this project

Jonathan Sadighian 2 Sep 13, 2021
A fast, distributed, high performance gradient boosting (GBT, GBDT, GBRT, GBM or MART) framework based on decision tree algorithms, used for ranking, classification and many other machine learning tasks.

Light Gradient Boosting Machine LightGBM is a gradient boosting framework that uses tree based learning algorithms. It is designed to be distributed a

Microsoft 14.5k Jan 07, 2023
Automated Machine Learning Pipeline for tabular data. Designed for predictive maintenance applications, failure identification, failure prediction, condition monitoring, etc.

Automated Machine Learning Pipeline for tabular data. Designed for predictive maintenance applications, failure identification, failure prediction, condition monitoring, etc.

Amplo 10 May 15, 2022
A python library for Bayesian time series modeling

PyDLM Welcome to pydlm, a flexible time series modeling library for python. This library is based on the Bayesian dynamic linear model (Harrison and W

Sam 438 Dec 17, 2022
A Tools that help Data Scientists and ML engineers train and deploy ML models.

Domino Research This repo contains projects under active development by the Domino R&D team. We build tools that help Data Scientists and ML engineers

Domino Data Lab 73 Oct 17, 2022
A python library for easy manipulation and forecasting of time series.

Time Series Made Easy in Python darts is a python library for easy manipulation and forecasting of time series. It contains a variety of models, from

Unit8 5.2k Jan 04, 2023
Credit Card Fraud Detection, used the credit card fraud dataset from Kaggle

Credit Card Fraud Detection, used the credit card fraud dataset from Kaggle

Sean Zahller 1 Feb 04, 2022
Send rockets to Mars with artificial intelligence(Genetic algorithm) in python.

Send Rockets To Mars With AI Send rockets to Mars with artificial intelligence(Genetic algorithm) in python. Tools Python 3 EasyDraw How to Play Insta

Mohammad Dori 3 Jul 15, 2022
ML Kaggle Titanic Problem using LogisticRegrission

-ML-Kaggle-Titanic-Problem-using-LogisticRegrission here you will find the solution for the titanic problem on kaggle with comments and step by step c

Mahmoud Nasser Abdulhamed 3 Oct 23, 2022
STUMPY is a powerful and scalable Python library for computing a Matrix Profile, which can be used for a variety of time series data mining tasks

STUMPY STUMPY is a powerful and scalable library that efficiently computes something called the matrix profile, which can be used for a variety of tim

TD Ameritrade 2.5k Jan 06, 2023
Kaggler is a Python package for lightweight online machine learning algorithms and utility functions for ETL and data analysis.

Kaggler is a Python package for lightweight online machine learning algorithms and utility functions for ETL and data analysis. It is distributed under the MIT License.

Jeong-Yoon Lee 720 Dec 25, 2022